Oleh karena itulah, tidak heran kalau dalam pelaksanaannya, banyak yang menyebut upacara ini sebagai perayaan hari valentine ala Bali.
Seperti halnya perayaan Hari Valentine oleh masyarakat luas, Upacara Tumpek Krulut juga dilakukan secara bebas oleh masyarakat Bali. Pada pelaksanaan upacara ini, mereka berbondong-bondong saling mengasihi.
Lebih Lanjut, Prof Surada mengungkapkan kalau suara yang memiliki peran penting dalam perayaan Tumpek Krulut juga punya tugas penting dalam hubungan antarmanusia.
Dengan adanya suara (sabda), manusia bisa saling berkomunikasi. Oleh karena itu, upacara ini juga kerap digunakan sebagai pengingat agar manusia selalu bersikap baik dan kasih pada sesamanya. [artikel AgungMurjaya Group Hindu FB]
***