Seperti halnya ungkapan menggantang air di dulang sebagai sebuah contoh sindiran untuk " MENYINDIR " sebuah tindakan yang durhaka atau menghianati.
Suka tak suka - Mau tak mau - Enak gak enak - Benar dan Salah semua hanya selayang pandang,Terkadang berdiam diri tak bergeming dikatain orang "sombong",
Sejuta kebaikan/ kebenaran bisa saja terhapus, hilang dengan sekali keburukan, kesalahan (rusak susu sebelangga karena setitik air tuba).
Banyak bicara dikatain orang "Angkuh",Terus manusia disuruh gimana?
Berbagi pengetahuan dikatain "Pamer",
Menuangkan buah pikiran dikatain "Sok Pinter",Menjawab "Sesuatu" dikatain "Sok ikut campur",
Mengungkapkan "Isi Hati" dikatain "Sok Mengerti",
Berkumpul dengan "Banyak Orang" dikatain "Butuh Pengakuan"Dan bermusyawarah untuk menemukan "Mufakat" dikatain "Bodoh".
“Awal-Akhir, rwa bhineda, hitam putih, jauh-dekat, gelap-terang, besar-kecil, keras-lunak, benar-salah, kenyataan-kefanaan"
- Diam tanpa kata bukan berarti tak mengerti apapun, banyak berkata-kata bukan berarti tak mengandung suatu makna dan tujuan.
- Memejamkan mata bukan berarti tak melihat apapun, raga tak bergerak (diam) tak berarti tak ada yang bergerak .
- Orang Bodoh bukan berarti tak mempunyai pengetahuan, sedangkan orang pintar tak berarti tak ada kekurangan didalam dirinya.
Karena komentar yang bersebrangan, arah yang berlawanan pendapat yang berbeda, dan lain- lain,itulah saudara.
***