Lesung Batu

Lesung Batu (atau juga disebut lumpang) adalah tempat untuk menumbuk yang terbuat dari batu bulitan (keras) sebagai warisan budaya prasejarah dari zaman megalitikum.
Dimana alat penumbuknya disebut dengan "alu" yang berfungsi untuk menumbuk padi, olahan dalam mebat dll.
Namun di Bali juga ada batu lesung keramat seperti halnya :
Dalam peradaban zaman zaman dahulu, munculnya sebuah kerajinan lesung dikatakan bersamaan dengan keberadaan sarkofagus yang oleh umat Hindu di Bali dalam tradisinya tetap dilestarikan penggunaanya sebagai perlambang dalam upacara yadnya yang dilaksanakan seperti halnya :
  • Lesung batu sebagai symbol kekuatan Wisnu dalam upacara tiga bulanan atau nyambutin yang penekanannya agar jiwatman sang bayi yang lahir tersebut benar-benar berada pada raganya.
  • Sěgěhan atau banten jotan saiban yang dipersembahkan pada lesung/lumpang dengan alunya setiap habis memasak yang bertujuan sebagai ungkapan terima kasih atau rasa syukur masyarakat Hindu Bali kepada Tuhan atas benda-benda ciptaan-Nya yang telah banyak berjasa dalam kehidupan di dunia ini.
  • Lesung dibunyikan pada saat gerhana bulan bertujuan untuk dapat menghilangkan sumpah dari Kala Rau yang berkaitan dengan kisah Detya Kala Rau Candra Kepangan yang ketika itu bumi Bali Dwipa menjadi gelap.
***