Bangsa Saka

Bangsa Saka merupakan salah satu bangsa di Asia yang yang pada zaman dahulu dikalahkan oleh bangsa lain dalam peperangan;
Namun kekalahan mereka dalam sebuah peradaban tidak menghilangkan sejarah budayanya yang luhur seperti halnya acuan penanggalan kalender saka Bali yang masih tetap dilestarikan sampai dengan saat ini.
Diceritakan pada zaman dahulu bangsa-bangsa di Asia hidup dalam ketidakharmonisan,
Ketidakharmonisan disebabkan karena keinginan bangsa-bangsa di Asia untuk menjadi penguasa. 
Bangsa Saka salah satunya disebutkan merupakan salah satu bangsa yang dikalahkan pada saat itu namum memiliki visi kedamaian.
Akhirnya Bangsa Saka yang kalah perang tersebut mengembara ke seluruh Asia termasuk asia tenggara,
Bangsa Saka yang ramah dan memiliki misi perdamaian dengan mudah bersosialisasi dan berbaur dengan masyarakat dimana mereka tinggal. 
Bangsa Saka yang memiliki seni budaya yang tinggi dan memiliki konsep ketatanegaraan yang terbuka sehingga mampu menyentuh Bangsa Pahlava yang menjadi penguasa Asia pada zaman itu. 
Bangsa Saka mampu mempengaruhi penguasa untuk mengubah pola perjuangannya dari kekerasan menjadi pola diplomasi, sehingga terjadi keharmonisan antara bangsa-bangsa yang tadinya bermusuhan. 
Pada masa pemerintahan Raja Kaniska I, bangsa-bangsa di Asia hidup harmonis. Kehidupan bangsa Asia harmonis karena semakin banyaknya tokoh-tokoh pada masa itu menggunakan misi perdamaian Bangsa Saka, sehingga Raja Kaniska II yang pada tahun 78 Masehi menetapkan tahun baru sebagai pencerahan bangsabangsa yang berdamai. 
Raja Kaniska II memberikan penghargaan kepada bangsa Saka yang memelopori pergerakan perdamaian menjadi Tahun Baru Saka, yang diperingati secara serentak oleh seluruh negeri. 
Perayaan Tahun Baru Saka seperti Hari Raya Nyepi dirayakan dengan hikmat melalui tapa brata samadhi.
Demikian dikisahkan peradaban Bangsa Saka ini dalam salah satu pendidikan agama Hindu yang dapat memberikan kedamaian.