Atiti Puja

Atiti Puja artinya membunuh binatang untuk dimakan dan disuguhkan bagi para tamu.

Dalam ajaran Hindu Dharma (Lontar Wrtti Sesana) (ref) dijelaskan tentang himsa (perbuatan membunuh).

Pembunuhan seperti di atas disebutkan dapat dibenarkan, tapi kita tidak boleh lupa mendoakan binatang tersebut dengan mantra penyembelih hewan sebelum dibunuh agar rohnya mendapat peningkatan (kesucian).
Perbuatan yang membuat sarwa perani meningkat kualitasnya menjadi perbuatan yang sangat mulia. Perbutan itu akan membawa orang melangkah semakin dekat dengan Tuhan (Sang Hyang Widhi Wasa).

Yang paling dilarang dan berdosa adalah membunuh dengan sewenang-wenang tanpa ada tujuan yang jelas.

Dalam kutipan sloka Reg Weda Samhita I.162.11 dijelaskan;
Apa yg menetes dari daging panggang yg ada di atas panggangan, jangan dibiarkan tumpah di tanah atau di atas rumput. Persembahkanlah itu semuanya kepada para Dewa dan penciptaNya.
***

Dan adakalanya setiap masakan menjadi sedap karena dimasukkan bumbu-bumbu yang "dipilih" oleh koki yang memasaknya..

Begitupun, sebuah kehidupan, menjadi indah karena masuknya orang-orang yang Tuhan "ijinkan" dalam kehidupan seseorang.

  • Ada yang masuk seperti kunyit, walau penampilannya jelek, tapi sanggup memberi "warna indah"yang sulit dilupakan....
  • Ada yang masuk seperti bawang merah yang semakin lama bersamanya, semakin banyak "air mata" yang tertumpah.
  • Ada yang masuk, seperti lada walau nampak kecil halus, tapi memberi "kehangatan”....
  • Ada juga yang masuk, seperti cabe, yang "menipu" dengan warnanya yang menarik tapi membuat "keringat" bercucuran..
Jadi jagalah dan jangan sia-siakan mereka yang masuk memberi kebaikan dalam hidup kita, serta, syukurilah dan janganlah membenci mereka yang masuk "menyakiti" hidup kita, karena, merekapun juga "berperan" menyedapkan dan mendewasakan pribadi kita...

Semuanya itu masuk untuk merubah, segala yang "tidak baik" yang ada didalam pribadi kita menjadi baik..!

Demikian ditambahkan sebagai renungan dalam kehidupan ini.

Selamat menikmati aneka menu hidupmu. Jalani hidup bersama orang lain bagaimanapun mereka dan mengolah hidupmu menjadi sajian yang menyenangkan.

***