Pepasangan (berkaitan dengan aliran Niwerti) adalah sarana yang ditanam pada tempat tertentu yang bertujuan untuk mengenai korbannya sesuai dengan yang diingini si pemasang.
Beberapa gejala-gejalanya terkena pepasangan ini dalam Diary Seorang Pemangku disebutkan dengan ciri-cirinya sebagai berikut :
- Kepala seringkali sakit dan nyeri tak tertahankan.
- Walaupun berbagai obat sakit kepala telah diminum namun sakitnya sungguh mengganggu terutama saat bekerja.
- Dan anehnya lagi, setelah diperiksa beberapa dokter, tetap saja tak sembuh.
Solusinya dikatakan untuk mengeceknya pada seorang dasaran (balian).
Ajaibnya saat dicabut pepasangan itu dari pundak, nyata-nyata bisa keluar sebuah hiasan bunga emas. Dan sejak saat itu pun menjadi sembuh. Sungguh ajaib.
Disinilah konsep Rwa Binedha itu juga berpengaruh.
Tuhan mengadakan dua hal yaitu baik dan buruk.
Dan Tuhan pun lah yang menyebabkan baik dan buruk itu.
Artinya,Sakit yang kita terima, baik itu penyakit sekala maupun niskala semuanya bersumber dari Tuhan.
Dan penyakit ini terjadi tak lain tak bukan adalah karena kesalahan kita sendiri.
Apakah itu karena kita lalai menjaga kesehatan diri ataupun lalai menjalankan kebajikan.
Bukankah seringkali kita mendengar disaat orang meluasang (bertanya pada paranormal penyebab penyakitnya) pasti ada salah satu jawaban beliau adalah karena adanya kekurangan dari diri kita, entah itu karena upakara ataupun salah perbuatan.
Hendaknya juga disadari bahwa sakit niskala yang dialami mungkin saja karena penyebab dari malas sembahyang dan lupa karena kesibukan pekerjaan.
Jadi apa yang mesti ditakuti? Jika pengeleakan adalah juga berasal dari Nya, mari kita cegah dengan selalu mendekatkan diri padaNya serta selalu berbuat kebajikan.
***